Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR) dipilih oleh Kemendikbudristek RI sebagai salah satu KampusPendamping Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan (PK) 2022. Ketua Tim Pelaksana Umpar Dr. Rahmawati, M.Eng mengatakan, ini merupakan tahun kedua UMPAR sebagai pendamping untuk 10 SMK yang tersebar di Parepare, Enrekang, Pinrang, Mamuju, Palu, Gorontalo, dan Kaimana (Papua Barat). Kepercayaan ini diperoleh UMPAR setelah memenangkan hibah kompetisi SMKPK 2022.
Rahmawati yang juga Wakil Dekan 1 Fakultas Teknik UMPAR menambahkan kegiatan ini untuk mendampingi SMK dalam pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan dan matching dengan dunia kerja.
Khusus untuk Gorontalo, UMPAR mendampingi SMKN 2 Gorontalo, SMKN 1 Limboto, dan SMKN 1 Mootilango dengan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) Provinsi Gorontalo pada 24 Agustus 2022.
Kabid SMK Dikbudpora Provinsi Gorontalo, Dewi Pahmawati, menyambut baik tim UMPAR yang digawangi Dr. Nurhapsa, M.Si, Dr. Iradhatullah Rahim, M.P, dan Dr. Rahmawati Semaun, M.P.
Dewi mengatakan yang paling penting adalah mengubah mindset guru SMK untuk update pola pikir dan teknologi pembelajaran sehingga akan berpengaruh juga ke siswa yang diasuh.
“Yang paling penting adalah mengubah mindset guru SMK untuk update pola pikir dan teknologi pembelajaran sehingga akan berpengaruh juga ke siswa yang diasuh”, ungkap Dewi.
Hal yang sama dikatakan mitra dunia usaha SMKPK di Gorontalo, Carolina, pemilik Adilla Cake and Kukis. Carolina yang memproduksi kue kering, roti, dan bolu, mengatakan pembelajaran di SMK semestinya dapat mengubah mindset siswa untuk berwirausaha. Selama ini siswa lebih memilih menganggur untuk menjadi PNS daripada bekerja di usaha skala rumah tangga. Mereka memilih bekerja menjadi karyawan di perusahaan ritel seperti alfamart dan kafe dibanding menjadi karyawan di usaha-usaha rumahan.
“Pembelajaran di SMK semestinya dapat mengubah mindset siswa untuk berwirausaha. Selama ini siswa lebih memilih menganggur untuk menjadi PNS daripada bekerja di usaha skala rumah tangga. Mereka memilih bekerja menjadi karyawan di perusahaan ritel seperti alfamart dan kafe dibanding menjadi karyawan di usaha-usaha rumahan”, jelas Carolina.
Carolina berharap, siswa SMK juga telah mempunyai pengetahuan dasar sebelum diterjunkan untuk magang di dunia usaha dan industri (dudi).
Pendampingan SMKPK ini diharapkan membawa manfaat bukan hanya untuk SMK, DUDI, maupun bagi UMPAR untuk berkontribusi dalam mempersiapkan generasi muda bangsa.
“Siswa SMK juga telah mempunyai pengetahuan dasar sebelum diterjunkan untuk magang di dunia usaha dan industri (dudi)”, harap Carolina.
Pendampingan SMKPK ini diharapkan membawa manfaat bukan hanya untuk SMK, DUDI, maupun bagi UMPAR untuk berkontribusi dalam mempersiapkan generasi muda bangsa.